Monday, May 26, 2014

Contoh SOP Pengambilan Corpus Alienum di Telinga dan Hidung

SOP Pengambilan Corpus Alienum di Telinga dan Hidung

Pengertian memberikan tindakan pertolongan akibat adanya benda padat atau binatang yang masuk kedalam telinga dan hidung.

Tujuan 

1.  Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut

2.  mengembaliukan fungsi indera

Kebijakan   

Prosedur  PERSIAPAN ALAT :

Streril

1.  Bak instrumen

   a.  Spuit irigasi 50 cc

   b.  Pinset anatomis

   c.  Pinset chirrugis

   d.  Arteri klem

2.  THT shet

3.  Kassa dan depres dalam tromol

4.  Handschone / gloves steril

5.  Neerbeken (bengkok)

6.  Lampu kepala

7.  Kom kecil/ sedang

8.  Tetes telingga

9.  Cairan pencuci luka dan disinfektan (Cairan NS)


Non Streril

1.  Schort / gown

2.  Perlak + alas perlak / underpad

3.  Handschone / gloves bersih

4.  Sketsel / tirai

5.  Neerbeken / bengkok


PENATALAKSAAN CORPUS ALIENUM PADA TELINGA dan HIDUNG

1. Perawat memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga/pasien menandatangani Informed concern.

2. Perawat menyiapkan alat dan didekatkan pada pasien

3. Perawat memeriksa lokasi corpus alienum ditelingga baik dengan langsung atau memakai lampu kepala

4. Perawat menetukan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan letak dan jenis benda yang masuk ke telingga / hidung antara lain :

A.    Benda Padat Biji-bijian dan  Benda kotak

a)      Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sonde sesuai dengan ukuran biji didalam)

b)      Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui bagian luar biji-bijian tersebut.

c)      Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi sonde sudah lebih dalam dari pada posisi biji-bijian, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan biji-bijian.

d)      Bila biji-bijian belum keluar dilakukan pengulangan mulai dari awal.


B.    Binatang

1)      Lintah

a)      Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui bagian luar lintah tersebut.

b)      Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi sonde sudah lebih dalam dari pada posisi lintah, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan lintah

c)      Perawat memakai alat sonde telingga /  hidung (ukuran sonde sesuai dangan ukuran lintah didalam)

d)      Bila lintah belum keluar dilakukan pengulangan mulai awal

No comments:

Post a Comment